Kamis, 26 November 2009

...hikmah pagi ini


Allahuakbar..allahuakbar..allahuakbar... lailaha illahuallahuakbar...

Dipagi yang penuh berkah. PAda hari yang begitu istimewa (jum'at). Takkalah seluruh manusia dari berbagai suku, latarbelakang, status sosial, bersama-sama berkumpul sujud dimerendahkan diri dihadapanNya... menjalankan perintahNya, dengan meneladani kisah yang luarbiasa dari sosok yang super luarbiasa, anak yang super sabar, dan istri yang super tabah. Sebuah keluarga yang dibangun diatas pilar keimanan dan ketaqwaan semata-mata karenaNYa..

begitu pula diri ini..
duduk diantara beribu jama'ah yang juga sedang berlomba meraih ridhaNya.. menghinakan diri, tunduk, patuh pada Sang yang Maha Perkasa...

Allahuakbar..allahuakbar..allahuakbar... laailaaha illahuallahuakbar...
Takbir terus menerus membehana.. mengisi ruang langit jatinangor yang saat itu sedikit mendung, menambah nuansa syahdu pagi ini...

grrr...grrrr...grrr....
tiba-tiba HPku bergetar.. 'memalingkanku' dari suasana yg sedang kunikmati...
sebuah sms dari seorang adik kelas di kampus yg juga salah seorang adik mentor..

"Aslm.. te2h,gmn carax kalau kl kita mau bertobat dari dosa yg terus menerus dilakukan? te2h punya note ttg itu gk teh..? Jz y teh.. mhon maaf lahir batin..."


deg...
sms itu tiba2 menohok dada ini...
sbuah sms yang seakan2 ditujukan untuk diri ini.. diri yang sering lupa...
ntah kapan terakhir kali diri ini bertobat.. tobat dengan sebenar2 tobat...
kalau hanya sekedar ucapan 'astaghfirullah'.. mgkn sudah biasa kita sebutkan.. terlalu biasa sampai2 esensi dari kalimat itu lewat beitu saja, mejadi sekedar ucapan dibibir.. bukan ucapan yg lahir dari qalbu yang takut..

Alhamdulillah Ya Rabb..
Engkau menegur lagi melalui saudariku ini...
Rabbi.. jangan pernah berhenti untuk mengingatkan jiwa yg sering khilaf dan lemah ini...



berikut artikel ttg taubat yg dicopas dari blog http://innersounds.blogspot.com/2005/12/artikel-taubat.html

Taubat berasal kata taaba – yatuubu – taubatan yang secara bahasa berarti kembali, kembali yang bagaimana? Yakni, kembalinya seorang hamba kepada Tuannya dari segala perbuatan dosa yang pernah dilakukannya baik secara sengaja atau tidak sengaja, dahulu, sekarang dan yang akan datang. Siapakah Tuannya? Yaitu, Allah swt. Dari makna tersebut bisa kita pahami bahwa dengan bertaubat secara sungguh-sungguh (tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa) maka segala dosa-dosa yang pernah dilakukan akan hilang atas ampunan dari Allah swt.

Untuk dosa-dosa kecil, itu bisa dihapus dengan amalan-amalan saleh. Maka untuk dosa-dosa besar seperti syirik, zina, membunuh, dan lainnya hanya bisa dihapus dengan taubat (QS 4: 48). Dengan begitu, taubat berarti memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan seorang hamba dalam perbaikan dirinya menuju yang lebih baik.

Menurut Syech al-Nawawi, jika dosa yang dilakukan itu berada dalam koridor hubungannya dengan Allah swt, maka ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar taubatnya diterima, yaitu:
1. Meninggalkan perbuatan dosa tersebut
2. Menyesal karena telah melakukannya
3. Berjanji untuk tidak mengulanginya lagi
Namun kata beliau, jika dosa yang dilakukan itu terhadap sesama manusia, maka harus ditambah dengan syarat yang ke-empat, yaitu mengembalikan atau memenuhi hak orang yang disakiti tersebut.

Taubat harus dilakukan dengan segera tanpa menunggu ajal menjelang. Taubat yang dilakukan ketika nyawa sudah dikerongkongan merupakan taubat yang sia-sia. Firman Allah swt, "Sesungguhnya taubat di sisi Allah swt, hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera. Maka, mereka itulah yang diterima Allah swt, taubatnya; dan Allah swt, Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah swt, dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, ‘Sesungguhnya saya bertaubat sekarang’. Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedangkan mereka didalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih". (QS an-Nisaa : 17-18).

Dalam hadis sahih riwayat Muslim, Rasulullah saw, bersabda, "Wahai manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah swt, dan mintalah ampunan-Nya, karena aku pun bertaubat kepada-Nya dalam sehari, seratus kali." (HR. Muslim).

Ketika seseorang telah melakukan suatu taubat maka hatinya akan bersih, bersih dari segala sifat-sifat yang bisa membawanya kedalam jurang Neraka. Taubat juga merupakan sumber kedamaian dan ketenangan hati. Dan, dari ketenangan itulah semoga muncul solusi dari segala problematika hidup yang kita hadapi. Maka, marilah kita awali hari-hari kita dengan bertaubat kepada-Nya. Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar